Sabtu, 24 September 2016

Radang Sendi dan Pencegahan

Apa Itu Radang Sendi

Radang sendi atau dalam istilah medis disebut arthritis merupakan suatu penyakit yang menyebabkan terjadinya inflamasi di dalam satu atau beberapa sendi. Gejala yang sering dirasakan penderita biasanya berupa rasa sakit, bengkak, kemerahan, atau sensasi hangat pada sendi yang meradang, juga bisa menyebabkan sendi menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan.


obat radang sendi

Resiko terkena radang sendi biasanya meningkat seiring perkembangan usia. Selain usia, penyakit obesitas, jenis kelamin, dan riwayat kesehatan keluarga dapat turut berpengaruh. Dan juga bagi anda yang pernah mengalami cedera di suatu sendi, bukan tidak mungkin rasa sakit di sekitar sendi tersebut akan kambuh.

Jenis-jenis Radang Sendi

Beberapa jenis radang sendi di antaranya:
  • Osteoarthritis, kondisi ini terjadi ketika tulang rawan sendi mengalami keausan sehingga tulang bisa bergesekan langsung dengan tulang lain, menyebabkan rasa sakit dan terhambatnya gerakan. Osteoarthritis umumnya diderita oleh golongan usia 50 tahun ke atas.
  • Rheumatoid arthritis, kondisi ini terjadi ketika membran sinovial (lapisan pembungkus sendi) mengalami inflamasi dan bengkak akibat serangan dari sistem kekebalan tubuh kita sendiri. Rheumatoid arthritis lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan pria dengan usia antara 40-50 tahun. Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini bisa mengarah kepada kerusakan tulang dan tulang rawan di dalam sendi.
  • Penyakit asam urat. Kondisi yang umumnya menyerang bagian sendi jempol kaki ini disebabkan oleh penumpukan zat asam urat di dalam tubuh. Selain sakit, sendi yang terkena penyakit asam urat juga bisa membengkak.
  • Fibromyalgia, ditandai dengan gejala rasa sakit pada bagian otot, tendon, dan ligamen.
  • Cervical spondylosis, bisa menyebabkan gejala nyeri dan kaku pada leher.
  • Lupus, terjadi ketika jaringan dan organ tubuh mengalami gangguan akibat menyerang sistem kekebalan tubuh sendiri.
  • Polymyalgia rheumatica, ini sama seperti penyakit lupus, serangan sistem kekebalan tubuh diduga berperan dalam timbulnya kondisi ini. Namun, penyebab pasti kondisi ini belum diketahui. Polymyalgia rheumatica umumnya dialami oleh orang-orang berusia di atas 50 tahun dengan gejala inflamasi sendi, kaku, dan nyeri pada otot.
  • Reactive arthritis, biasanya muncul setelah seseorang mengalami infeksi pada saluran kelamin, usus besar, atau tenggorokan. Selain di sendi, orang yang terkena reactive arthritis juga bisa mengalami radang pada uretra dan mata.
  • Enteropathic arthritis, Enteropathic arthritis biasanya merupakan salah satu komplikasi dari penyakit radang usus (misalnya penyakit Crohn dan kolitis ulseratif). Gejala inflamasi pada penyakit ini umumnya dirasakan pada sendi tungkai dan punggung. 
  • Psoriatic arthritis atau radang sendi yang muncul sebagai komplikasi dari penyakit psoriasis.
  • Secondary arthritis, kerap dialami oleh orang yang dulunya pernah mengalami cedera sendi.
  • Juvenile idiopathic arthritis atau jenis radang sendi yang diderita oleh anak-anak. Penyebab kondisi ini belum diketahui dan biasanya gejala nyeri atau inflamasi pada sendi akan hilang seiring perkembangan usia anak.

Diagnosis Radang Sendi
Apabila anda atau anak, keluarga anda mengalami gejala radang sendi seperti tersebut diatas, segara datang ke dokter. Tindakan awal akan dilakukan oleh dokter biasanya pemeriksaan fisik sederhana terlebih dahulu, mengamati adanya pembengkakan dan melihat kemampuan pasien dalam menggerakkan sendi. Jika ada indikasi pasien menderita radang sendi, maka pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium (misalnya pemeriksaan darah, cairan sendi, dan urine) akan dilakukan untuk menguatkan bukti.

Pemeriksaan radang sendi yang dilakukan akan bervariasi tergantung dari jenis kondisi yang diderita oleh pasien. Selain analisis cairan di laboratorium, diagnosis radang sendi juga bisa dilakukan menggunakan metode pencitraan, dengan USG, pemindaian CT scan atau MRI, dan pemeriksaan menggunakan X-ray.

Pengobatan Radang Sendi
Pengobatan radang sendi yang direkomendasikan oleh dokter bergantung kepada jenis dan tingkat keparahan dari radang sendi itu sendiri. Selain untuk meringankan gejala, pengobatan radang sendi juga bertujuan untuk meningkatkan fungsi sendi sendi.

Untuk mengurangi rasa sakit, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen), analgesik (misalnya acetaminophen), serta krim atau salep yang mengandung capsaicin dan menthol sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang diresepkan oleh dokter. Solusi lain untuk pengobatan radang sendi bisa menggunakan obat herbal nyeri sendi.

Untuk mengatasi kasus radang sendi yang diakibatkan oleh serangan sistem kekebalan tubuh kita sendiri, dokter kemungkinan akan meresepkan kelompok obat disease-modifying antirheumatic drugs (DMARD), misalnya hydroxychlorquine atau methotrexate. Bersamaan dengan pemberian DMARD, infliximab atau etanercept (jenis agen biologis) biasanya diberikan. Selain itu, dokter bisa juga memberikan obat-obatan golongan kortikosteroid, misalnya cortisone atau prednisone.

Selain dengan obat-obatan, terapi fisik juga kadang-kadang direkomendasikan oleh dokter dengan tujuan memperkuat otot-otot di sekitar sendi dan meningkatkan kemampuan gerak tubuh.

Pencegahan Radang Sendi
Berberapa cara untuk mencegah radang sendi sejak dini
  • Untuk mencegah nyeri sendi, biasakan dan perbanyak mengkonsumsi buah – buahan dan sayuran. Karena dengan banyak makan buah – buahan dan sayuran setiap hari akan dapat membantu tubuh untuk mengurangi risiko terkena osteoarthritis.
  • Mengkonsumsi Vitamin C yang cukup, karena vitamin C ini sangat diperlukan oleh penderita radang sendi. Anda dapat memperoleh vitamin C dengan mengkonsumsi buah jeruk, nanas, kiwi, strowberi sedangkan pada sayuran anda dapat mengkonsumsi kembang kol, kubis dan brokoli.
  • Berolahraga secara rutin, selain untuk menjaga kebugaran tubuh olahraga juga dapat mencegah nyeri sendi. Karena saat bergerak, akan membuat otot dan dan sendi tidak kaku sengga akan membuat kesehatan sendi selalu terjaga.
  • Konsumsi Vitamin dan Suplemen secara teratur,  konsultasikan dulu vitamin dan suplemen yang akan dikonsumsi dengan dokter.
Menurut spesialis bedah orthopedi dan traumatologi menyarankan pasien penderita penyakit radang sendi untuk berlari karena menurut nya lari merupakan mencegah berbagai penyakit diantaranya :
  • Mencegah penyakit tulang
  • Tulang anda akan lebih baik
  • Mencegah penyakit obesitas
  • Mencegah penyakit diabetes
  • Mengurangi depresi
  • Mencegah penyakit jantung
Berlari memang sangat di sarankan untuk menjaga kesehatan tubuh tetapi tidak menyarankan orang biasa untuk berlari layaknya seperti atlit ”Berlarilah secara rutin untuk hidup lebih baik dan sehat.berlari dengan terlalu berlebihan juga akan mengakibatkan meningkatnya resiko cedera dan kerusakan pada tulang rawan

Nutrilite Obat Herbal Nyeri Sendi Dan Tulang

Nutrilite Cal Mag D : Anjuran 3 x 1 tablet per hari, setelah makan
Nutrilite Glucosamine With Boswellia : 3 x 1 kapsul perhari setelah makan
Nutrilite Salmon Omega 3 : 2 x 1 Sofgel per hari setelah makan
Nutrilite Hi-protein : 2x Scoop 2 x Sehari. Tersedia dalam 4 varian rasa :
- Hi protein powder All Plant
- Hi protein Berry Flavoured
- Hi protein Green Tea
- Hi protein Chocolate Flavor

Mengapa Memilih Nutrilite

Anda bisa saksikan pada video dibawah ini, mengapa anda mesti memilih produk Nutrilite.

Sejarah Nutrilite

Sekedar mengingatkan Nutrilite bukanlah obat yang dapat menyembuhkan, melainkan suplemen yang dapat membantu memperbaiki sel/jaringan tubuh serta fungsinya sehingga dapat digunakan sebagai pendamping terapi. Konsultasilah ke dokter sebelum mengonsumsi produk Nutrilite.

Produk Nutrilite dijual secara eksklusif melalui member ABO Amway saja! Untuk informasi produk dan konsultasi tentang produk Nutrilite, anda bisa chat melalui KONTAK Admin.

0 comments

Posting Komentar